Selasa, 13 Januari 2009

PENELITIAN FIKTIF

Budaya meneliti orang Indonesia masih rendah. Hanya sebagian kecil saja orang Indonesia yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam penelitian. Apalagi penelitian ilmiah lebih sedikit lagi. Sebagian besar penelitian di bidang Pendidikan dan Pembelajaran yang dilakukan oleh calon-calon sarjana atau calon-calon magister bahkan calon-calon doktor pendidikan hasilnya kurang menggigit, artinya kurang berdampak terhadap peningkatan prestasi dan mutu pendidikan di Indonesia. Indikator yang dapat kita baca saat ini banyak Sarjana, Magister, atau bahkan Doktor kurang mempunyai keahlian penelitian di bidang Pendidikan. Data hasil penelitian sering kali kurang akurat dan kurang Akuntabel (kurang dapat dipertanggungjawabkan). Belum banyak karya-karya besar yang menonjol yang dihasilkan oleh para pakar pendidikan di Indonesia. Sebagian besar hasil penelitian masih membahas teori-teori yang lama, dan belum mampu memunculkan teori-teori baru. Dan sebagian besar hasil penelitian kurang aplikatif, artinya kurang dapat diaplikasikan dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran secara nyata. Untuk membuktikan semua pernyataan di atas perlu diadakan penelitian yang mendalam.
Bahkan sekarang berkembang opini Jual Beli Karya Ilmiah. Saat ini di Internet banyak sekali biro jasa yang menawarkan jual beli skripsi, tesis, atau disertasi. Sangat ironi sekali. Di satu sisi kita ingin meningkatkan mutu para sarjana, di sisi lain ada goda penjualan karya ilmiah. Dengan membeli karya ilmiah, artinya calon sarjana tidak perlu mengadakan penelitian. Tidak perlu menulis, tinggal pesan sesuai judul langsung jadi skripsi. Dengan kondisi yang demikian itu, marilah kita bersama-sama para pakar pendidikan menggairahkan semangat meneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Salam Edukasi

haryonohadisp.

2 komentar:

  1. memang orang kita masih senang mengedepankan harga diri dari pada kejujua male ran Pak Har. Gimana bisa tidur kalau hanya naik pangkat ke 4 B dikenai PP 2 sampai 3 juta. orang kita malas baca apalagi nulis.

    BalasHapus
  2. Setuju dengan pendapat pak Edy. Banyak sekali sarjana-sarjana yang malas meneliti. yang penting pokoke kerja rutin dapat gaji dan sertifikasi. Terus menurut pak Edy gimana solusinya?
    apa biar begini terus tanpa ada peningkatan?
    Terima kasih atas komentar pak Edy.
    Semoga untuk ke depan muncul solusi-solusi terbaik menuju peningkatan kualitas pendidikan.

    Salam Edukasi
    Haryono

    BalasHapus