Buku sebagai sumber ilmu, bacalah!

Semakin banyak membaca, semakin banyak ilmu yang didapat

Teruslah belajar

Dunia itu kecil jika kita berilmu

Learning!

Jelajahi ilmu hingga ke seluruh pelosok dunia

Ilmu padi

Semakin tua, semakin berisi, semakin merunduk

Tata surya

Filosofi belajar sepanjang hayat

Selasa, 20 Januari 2009

BACALAH

IQRO'

IQRO' Bismirobbikalladzikholaq
BACALAH Atas Nama Tuhanmu yang Menciptakan
Ayat Al Qur'an yang pertama kali adalah Iqro'
Iqro' adalah perintah Allah swt kepada manusia untuk membaca.
Didalam membaca semua yang ada di dunia ini dengan Atas Nama Allah.
Nama Allah swt ada dalam Asmaul Husna yang jumlahnya 99 Nama.
Artinya dalam setiap membaca atas dunia seisinya ini di dalamnya terkandung Asma Allah. Di dalam membaca apa saja di situ terkandung Rohman, terkandung Rohim, terkandung Malik, terkandung Qudus, terkandung Salam sampai yang ke 99 terkandung Shobur. Di dalam setiap Asma Allah terkandung nikmat. Berarti setiap kita membaca dunia seisinya terkandung 99 jenis nikmat dari Allah swt.
Bagi hamba Allah yang sholeh dan sholehah akan membaca setiap amanah/perintah dengan Atas Namanya. Dalam setiap amanah/perintah dari Allah swt terkandung 99 macam nikmat.
Tergantung dari kemampuan setiap manusia untuk membaca Atas Namanya.
Semoga kita selalu diberikan petunjuk (Al Hadi) oleh Allah swt dalam setiap membaca dunia seisinya ini. Amin

haryonohadisp.

Senin, 19 Januari 2009

DI PERSIMPANGAN JALAN

DI PERSIMPANGAN

Di saat perahu melaju
Diterjang ombak yang menderu
Dihadang badai siap menyapu
Tersesat di ujung tak menentu

Harapan demi harapan
Terhampar bagai lembaran
Tertuang dalam angan-angan
Berujung dalam khayalan

Masing-masing tetap bertahan
Dalam posisi yang didambakan
Tak sanggup tuk dipaksakan
Menuju mahligai idaman

Akhirnya perahu terdampar
Di muara sungai yang lebar
Penumpang akhirnya keluar
Dengan hati yang berdebar

Itulah liku-liku kasih sayang
Dua insan yang gigih berjuang
Yang tak mungkin terpasang
Berakhir di PERSIMPANGAN

karya : haryonohadisp

EVALUASI

EVALUASI/PENILAIAN

Di dalam dunia pendidikan selalu ada Evaluasi atau Penilaian, mulai dari evaluasi sederhana dan sempit sampai dengan evaluasi kompleks dan besar. Di lingkungan kita sekarang ini evaluasi masih sebatas formalitas belaka. Evaluasi yang dilakukan hanya sekedar untuk memperoleh nilai sebagai dasar penentuan kebijakan. Evaluasi yang dilakukan belum dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, belum dapat mengungkap apa yang seharusnya diungkap, belum dapat melihat kemampuan nyata yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dengan demikian evaluasi yang dilaksanakan hanya mampu menampilkan sedikit potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah :
Bagaimanakah cara mengevaluasi atau menilai kemampuan siswa itu?
Pola penilaian yang menyeluruh harus kita ciptakan agar dapat mengungkap segala potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Para pakar pendidikan harus duduk bersama untuk merumuskan teknik evaluasi atau metode penilaian yang menyeluruh, sistemik, sistematis, terpadu, valid dan reliabel. Teknik evaluasi yang dapat mengungkap seluruh kemampuan siswa sebagai hasil belajar dalam proses pembelajaran dan proses pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) selaku instansi yang bertanggung jawab, hendaklah memfasilitasi suatu pertemuan yang menyeluruh dari pakar-pakar pendidikan yang kompeten di bidang masing-masing.
Besar harapan saya untuk dapat terwujudnya evaluasi yang handal dan menyeluruh. Mari kita dukung bersama.

Salam Edukasi

Haryonohadisp.

Minggu, 18 Januari 2009

ANTARA FANA DAN HAKIKI

ANTARA FANA DAN HAKIKI

Sebagian besar manusia berkiblat pada dunia
Keseharian mencari nafkah demi kepentingan dunia
Waktu terbuang hanya untuk mengejar duniawi
Tiada sempat sedikitpun memikirkan yang hakiki
Itulah golongan orang-orang yang merugi

99 % manusia bergantung pada dunia
Mereka menganggap dunia adalah segalanya
Mereka mengejar sesuatu yang fana
Mereka tergiur kenikmatan dunia
Mereka melupakan yang hakiki

Dimana-mana terjadi korupsi
Foya-foya menghabiskan uang negri
Demi kesenangan diri sendiri
Tak peduli berapa banyak negara rugi
Mengejar sesuatu yang tak pasti

Dimana-mana orang rebutan kekuasaan
Pilkada sering jadi ajang taruhan
Pilkada sering timbulkan kerusuhan
Pilkada sering timbulkan permusuhan
Mereka mengejar kefanaan
Mereka tak tahu mana yang hakiki

Semua yang ada di dunia itu fana
Riziq harta benda itu fana
Rumah mobil motor itu fana
Kekuasaan jabatan itu fana
Istri suami anak itu fana
Yang hakiki adalah NIKMATNYA


Jangan sampai kita menjadi pelayan dunia
Tetapi sebaliknya : Dunia melayani kita
Jangan kejar yang fana
Kejarlah yang HAKIKI

Semoga membawa manfaat

haryonohadisp

CHUSNUL KHOTIMAH

CHUSNUL KHOTIMAH

Chusnul khotimah artinya Akhir yang baik.
Apa maknanya?
Akhir yang baik adalah nikmatullah.
Setiap detik setiap saat kita melakukan aktivitas/ibadah harus kita akhiri dengan akhir yang baik. Al awal dengan Basmalah, al akhir dengan Hamdalah. Al awal ditandai dengan niat, dan al akhir ditandai dengan Syukur atas nikmat. Dalam perjalanannya dinamakan ibadah. Dalam beribadah dasarnya : Iman, Taqwa, Kurban, Ikhlas, Syukur, dan Taubat. Seringkali kita lupa akan al awal dan al akhir, sehingga dalam setiap gerakan hidup kita tidak mengandung nilai ibadah. Sering kita lupa saat mana al awal
dan saat mana al akhir, sehingga tiada muncul niat pada al awal dan tiada merasakan nikmat pada al akhir. Yang ada dan yang terjadi hanyalah perjalanan nafsu belaka. Perbuatan yang dilandasi dengan nafsu, akan menghasilkan amarah. amarah limpahannya adalah laknat, bukan nikmat. Perbuatan yang dilandasi dengan nikmat, akan menghasilkan nikmat juga.
Dengan demikian orang yang selalu mengakhiri setiap perbuatannya dengan akhir yang baik Inilah yang namanya Khusnul Khotimah. Sampai matipun dalam keadaan khusnul khotimah. Limpahannya adalah Syurga.
Singkat semoga bermanfaat. Amin

haryonohadisp.

Jumat, 16 Januari 2009

GOTONG ROYONG

GOTONG ROYONG

Gotong royong berasal dari bahasa Jawa yang artinya dipikul bersama. Kata gotong royong sudah masuk dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Dahulu kala masyarakat Indonesia sangat terkenal dengan budaya gotong royongnya. Apabila seseorang mempunyai kesulitan atau kesibukan, tetangga kanan kiri dengan sukarela membantu. Bantuan yang diberikan tanpa pamrih bahkan tanpa adanya imbalan apa-apa. Dalam memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Ketulusan dan keikhlasan itu tercermin dari kegembiraan saat bekerja sama dalam komunitas tertentu.
Masih adakah budaya Gotong Royong itu sekarang?
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, semangat gotong royong hampir punah. Setiap orang lebih mementingkan diri sendiri dalam setiap perilakunya. Sifat ego dan individualistik tampak jelas dalam setiap aktivitas sosial keseharian. Tidak banyak orang yang peduli dengan orang lain. Tetangga kanan kiri saja tidak kenal, bagaimana mau gotong royong. Apalagi di masyarakat perkotaan lebih parah lagi. Sudah hilangkah budaya gotong royong yang dulu pernah kita miliki?
Bagaimana ya caranya untuk menumbuhkan kembali budaya gotong royong tersebut?
Menjadi renungan kita bersama!!!

haryonohadisp.

Rabu, 14 Januari 2009

NIKMATULLAH

KENIKMATAN

Embun pagi mengiringi
Langkah kaki mandiri
Menuju puncak giri
Tuk raih kenikmatan

Kuinjak kerikil-kerikil tajam
Kuinjak terjalnya medan
Ku hantam aneka bebatuan
Tuk raih kenikmatan

Terik mentari menantang
Tak peduli datangnya siang
Ku terus menghadang
Tuk raih kenikmatan

Hari menjelang petang
Di ufuk barat rona kan datang
Ku tinggalkan padang ilalang
Tuk raih kenikmatan

Adzan maghrib berkumandang
Pertanda malam menjelang
Luruskan tulang belulang
Tuk raih kenikmatan

Kelelahan yang kurasakan
Bekerja keras seharian
Berangkat pagi pulang malam
Tuk raih kenikmatan

Menjelang tidur kuberdo'a
Ya Allah anugrahilah kami kenikmatan
Jagalah tidur kami dalam kenikmatan
Bangunkanlah kami esok pagi dalam kenikmatan
Berkahilah kerja kami dengan kenikmatan
Sempurnakanlah hidup kami dengan kenikmatan
Amin amin ya robbal'alamin

haryonohadisp

Perjalanan ibadah seorang hamba Allah
Yang sholeh dan sholehah
Menuju akhir Khusnul Khotimah

Selasa, 13 Januari 2009

DILEMA EDUKASI

Di jaman serba instan sekarang ini muncul berbagai macam dilema dalam kehidupan. Salah satunya adalah dilema dalam pendidikan. Pendidikan itu berlangsung seumur hidup atau sepanjang hayat. Selama hayat masih di kandung badan, pendidikan masih terus berjalan. Artinya pendidikan bagi masing-masing manusia itu berlangsung mulai dalam kandungan sampai liang lahat (meninggal dunia). Kita tidak dapat membuat proses pendidikan itu INSTAN. Hasil dari proses pendidikan (proses pembelajaran)itu dapat terwujud dari akumulasi pengetahuan, ilmu, dan rasa sejak lahir sampai mati. Jadi hasil proses pendidikan dan pembelajaran jangan dilihat dengan kacamata Instan. Apalagi yang menyangkut masalah afektif (sikap).
Bagaimana dengan hasil dari proses pembelajaran di Sekolah?
Muncul dilema dalam proses pembelajaran di sekolah.
1. Dilema yang pertama antara kualitas dan kuantitas. Secara kuantitas, siswa di sekolah jumlahnya sangat banyak atau sangat besar mulai dari Taman Kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Namun secara kualitas masih perlu dipertanyakan. Artinya secara keseluruhan kualitas pendidikan dan pembelajaran masih rendah, masih perlu ditingkatkan.
2. Dilema yang kedua antara Kurikulum dan Masyarakat. Kurikulum di sekolah seringkali ketinggalan dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Apalagi kalau dikaitkan dengan dunia kerja (dunia usaha) dan perkembangan teknologi. Kurikulum di sekolah terkadang kurang relevan dengan tuntutan masyarakat. Hal ini terjadi karena kurikulum di sekolah kita masih menganut mata pelajaran terpisah (Separate Subject Curriculum). Misalnya di SD ada 12 mata pelajaran, di SMP ada 15 mata pelajaran, di SMA ada 17 mata pelajaran, di perguruan tinggi ada 60 mata kuliah. Dengan masih terpisahnya mata pelajaran-mata pelajaran tersebut, sulit bagi siswa untuk membentuk kesatuan atau keterpaduan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap mata pelajaran, sehingga ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa juga masih terpisah-pisah.
3. Dilema yang ketiga adalah antara Guru dan Ilmu. Guru-guru di sekolah sebagian besar bekerja berdasarkan rutinitas dengan berbagai macam keterbatasan. Profesionalitas masih perlu dipertanyakan. Dengan program sertifikasi juga masih perlu dievaluasi. Guru yang sudah lulus sertifikasi kinerjanya masih sama dengan sebelum sertifikasi. Sepertinya tidak ada dampak yang signifikan program sertifikasi terhadap peningkatan profesionalitas guru. Sebagian besar guru masih Gaptek (gagap teknologi), bahkan banyak guru yang kalah maju dengan siswanya. Ilmu yang dimiliki di masa lalu masih saja diterapkan di masa sekarang, yang seringkali sudah usang dan kurang relevan lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Dilema yang keempat adalah antara Tuntutan kualitas dan Tersedianya Dana (Sarana prasarana pembelajaran). Untuk memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pembelajaran dibutuhkan dana, sarana dan prasarana pembelajaran yang cukup memadai. Kondisi di sekolah kita saat ini masih jauh dari harapan. Perpustakaan yang lengkap belum ada, media pembelajaran untuk masing-masing mata pelajaran tidak/kurang lengkap, mau memanfaatkan nara sumber dari luar sekolah tidak punya dana, mau melaksanakan outbond (pembelajaran di luar kelas) tidak ada sarana, mau praktikum tidak ada bahan dan alat, dan masih banyak lagi keterbatasan yang ada. Dengan kondisi yang demikian sulit kiranya untuk memacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga perlu penanganan yang lebih serius dari semua fihak yang terkait.
5. Dilema yang kelima adalah Peran serta masyarakat. Dengan adanya Dana BOS, peran serta masyarakat dalam pembelajaran kurang. Masyarakat menganggap Dana BOS sudah cukup untuk membiayai semua operasional sekolah. Pada hal dengan dana yang tersedia sejumlah itu, sekolah kurang mampu mengembangkan diri apalagi meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk itu marilah kita galang kembali kebersamaan antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan pada umumnya.
Tiada maksud untuk saling menyudutkan satu sama lain, ungkapan ini sebatas media untuk mengurai dilema-dilema yang terjadi. Dengan pengharapan munculnya solusi yang terbaik dalam menangani permasalahan demi peningkatan mutu pendidikan.
Semoga membawa manfaat. amin

haryonohadisp.

PENELITIAN FIKTIF

Budaya meneliti orang Indonesia masih rendah. Hanya sebagian kecil saja orang Indonesia yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam penelitian. Apalagi penelitian ilmiah lebih sedikit lagi. Sebagian besar penelitian di bidang Pendidikan dan Pembelajaran yang dilakukan oleh calon-calon sarjana atau calon-calon magister bahkan calon-calon doktor pendidikan hasilnya kurang menggigit, artinya kurang berdampak terhadap peningkatan prestasi dan mutu pendidikan di Indonesia. Indikator yang dapat kita baca saat ini banyak Sarjana, Magister, atau bahkan Doktor kurang mempunyai keahlian penelitian di bidang Pendidikan. Data hasil penelitian sering kali kurang akurat dan kurang Akuntabel (kurang dapat dipertanggungjawabkan). Belum banyak karya-karya besar yang menonjol yang dihasilkan oleh para pakar pendidikan di Indonesia. Sebagian besar hasil penelitian masih membahas teori-teori yang lama, dan belum mampu memunculkan teori-teori baru. Dan sebagian besar hasil penelitian kurang aplikatif, artinya kurang dapat diaplikasikan dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran secara nyata. Untuk membuktikan semua pernyataan di atas perlu diadakan penelitian yang mendalam.
Bahkan sekarang berkembang opini Jual Beli Karya Ilmiah. Saat ini di Internet banyak sekali biro jasa yang menawarkan jual beli skripsi, tesis, atau disertasi. Sangat ironi sekali. Di satu sisi kita ingin meningkatkan mutu para sarjana, di sisi lain ada goda penjualan karya ilmiah. Dengan membeli karya ilmiah, artinya calon sarjana tidak perlu mengadakan penelitian. Tidak perlu menulis, tinggal pesan sesuai judul langsung jadi skripsi. Dengan kondisi yang demikian itu, marilah kita bersama-sama para pakar pendidikan menggairahkan semangat meneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Salam Edukasi

haryonohadisp.

Senin, 12 Januari 2009

DEMI WAKTU

Demi waktu
waktu adalah wadah atau tempat
tempat untuk beribadah dan berserah diri
barang siapa dapat memanfaatkan waktu
dialah termasuk orang yang beruntung

Demi waktu
waktu terus berjalan
tidak akan dapat terulang
jangan sampai kita terlindas oleh waktu
gunakanlah selagi kita mampu

Demi waktu
yang lalu adalah sejarah
hari ini adalah sumber barokah
esok adalah amanah
lusa adalah nikmah

Demi waktu
hari ini harus lebih baik dari kemarin
hari esok harus lebih baik dari hari ini
khusnul khotimah dalam setiap al akhir
kenikmatan dan kebahagiaan sebagai limpahannya.

haryonohadisp

DISIPLIN HIDUP

Sudah sering kita mendengar kata DISIPLIN. Setiap kita mendengar kata disiplin asosiasi kita langsung tertuju pada ketaatan terhadap aturan dan peraturan yang ada. Di lingkungan Militer, kata disiplin tidak dapat ditawar-tawar lagi. Militer menerapkan Disiplin Mati, artinya penegakan disiplin yang baku dan kaku tanpa mengenal fleksibilitas sesuai jalur komando dari atas ke bawah. Disiplin mati dengan sanksi yang jelas apabila ada pelanggaran. Setiap pelanggaran disiplin dikenai sanksi atau hukuman. Hukuman yang dilaksanakan seringkali berupa hukuman fisik.
Bagaimana dengan Disiplin di lingkungan Pendidikan?
Apakah sama dengan disiplin di Militer?
Jawabnya tentu tidak sama. Disiplin di lingkungan pendidikan boleh disebut Disiplin Hidup. Yang dimaksud dengan disiplin hidup adalah penerapan disiplin sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Disiplin hidup tidak mengenal adanya paksaan pada siswa. Disiplin hidup dapat diterapkan pada siswa dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri siswa, sehingga guru harus mengenal betul karakteristik masing-masing siswanya. Bila terjadi ketidak cocokan dengan situasi dan kondisi, maka harus ditelusuri apa penyebabnya. Dengan demikian siswa akan merasa diperhatikan dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Pada disiplin hidup tidak dikenal sanksi yang mengikat, kalaupun ada sanksi diberikan sesuai dengan porsi siswa masing-masing dengan bentuk sanksi yang paedagogis atau sanksi yang mendidik. Disiplin hidup ini belum banyak diterapkan di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan proses pembelajaran. Masih banyak Bapak dan Ibu Guru yang menerapkan disiplin mati seperti di militer walaupun hukuman atau sanksi yang diberikan bukan sanksi fisik. Namun pola yang dipakai dalam menegakkan disiplin masih menganut disiplin mati. Sebagai contoh masih banyak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya di sekolah. Juga penegakan disiplin dengan pemberian sanksi yang kaku dan kurang mendidik, bahkan ada yang masih menerapkan sanksi fisik.
Untuk menuju pada pendidikan yang manusiawi dan pendidikan yang berlandaskan pada Hak Azasi Anak, maka penerapan Disiplin Hidup dapat menjadi pilihan atau alternatif tindakan. Hal ini juga sesuai dengan kompetensi dasar guru atau pendidik yaitu Kompetensi Memberikan Pelayanan kepada siswa. Setinggi apapun pangkat dan jabatan fungsional seorang guru, dia tetap sebagai pelayan siswa. Tugas guru adalah memberi pelayanan kepada siswa dalam bentuk menyediakan situasi dan kondisi yang harmonis yang menyenangkan yang kondusif, sehingga merangsang siswa untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya atau memudahkan siswa untuk belajar. Guru yang sukses adalah guru yang dapat membelajarkan siswanya.
Marilah kita mulai dari sekarang menerapkan DISIPLIN HIDUP dalam proses pembelajaran dan proses pendidikan.
Semoga bermanfaat.

haryonohadisp.

Minggu, 11 Januari 2009

KEJUJURAN

Satu kata yang sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan adalah KEJUJURAN. Sebagian besar manusia sering tidak jujur alias bohong. Kebohongan sering dilakukan dengan berbagai macam sebab, yang mengarah kepada keuntungan diri sendiri. Seringkali kebohongan digunakan untuk menutupi kekurangan, menutupi kelemahan, menutupi kesalahan, menutupi aib (perbuatan tercela), menutupi rahasia yang sangat rahasia sehingga orang lain tidak boleh mengetahuinya, dan lain sebagainya. Antara kejujuran dan kebohongan ibarat sisi mata uang yang saling berhimpitan yang tidak dapat dipisahkan. Orang yang jujur berarti tidak bohong, orang yang bohong berarti tidak jujur.
Bila diruntut hukum sebab akibat : Sebab Kejujuran, akibatnya adalah Nikmat atau kebahagiaan. Sebab Kebohongan akibatnya adalah Laknat (kesengsaraan). Sekarang kita tinggal pilih mau yang mana : Kejujuran atau Kebohongan?
Apabila kita memilih kejujuran berarti kita memilih jalan menuju Allah swt, jalan yang lurus atau sirotol mustaqim yaitu jalannya orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah swt. Sebagai limpahan atas kejujuran adalah keselamatan di panacaindra, kesejahteraan dan kedamaian di akal pikiran, kebahagiaan di hati/qolbu baik di dunia maupun di akherat kelak. Dengan kata lain Syurga.
Dan apabila kita memilih kebohongan berarti kita memilih jalan syaiton atau jalan kesesatan yaitu jalannya orang-orang yang dilaknat oleh Allah swt. Sebagai limpahannya adalah kesengsaraan atau laknat atau Neraka.

Bagaimana caranya agar kita dapat memilih kejujuran?

1. Dengan Dzikrullah, berdzikir kepada Allah swt (Ingat kepada Allah swt).
2. Menerapkan hukum Fiqih, yaitu wajib, sunnah, makruh, mubah, dan haram.
3. Mengetahui secara pasti dampak dari kejujuran dan kebohongan yang dilakukan.
4. Mampu menjabarkan setiap perkataan dan perbuatan menjadi penjabaran yang sholeh.
5. Merukunkan setiap perbuatan dengan pendalilan atau pemikiran yang sistemik dan sistematis sesuai dengan sistem perbuatan yang kita hadapi atau kita lakukan.
Dengan kelima jurus tersebut, diharapkan kita mampu menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh kejujuran tanpa dibarengi dengan kebohongan.
Yang Sekelumit ini, mudah-mudahan membawa manfaat yang besar. Amin

haryonohadisp

Jumat, 09 Januari 2009

PERJALANAN


Tulisan ini merupakan
Renungan Hati
Dalam menentukan
setiap langkah
Mengarungi kehidupan dunia
Menuju yang Hakiki




P E R J A L A N A N

Di kala hening nan sepi
Terlukis siratan hati
Wujud semburan nurani
Yang tak kuasa terhenti

Setapak demi setapak
Siratan hati itu tampak
Berurutan bagai rampak
Menuju mahligai puncak

Bacalah dengan indramu
Bacalah dengan akal pikiranmu
Bacalah dengan hatimu
Bacalah dengan qolbumu

Di hadapan terhampar amanah
Tersirat kandungan wasilah
Terwujud dalam ibadah
Memenuhi panggilan Allah Subhanahuwata'allah

Inilah perjalanan manusia
Sebagai hamba
Dari dalam gua garba
Sampai SYURGA


Haryono Hadi Sp.

Untuk Sahabatku

TEORI KOMUNIKASI

Komunikasi sebagai suatu sistem memiliki komponen dasar dan komponen pokok atau komponen integral. Disebut komponen dasar karena mendasari terjadinya komunikasi antara dua orang atau lebih. Sebagai komponen dasar harus ada dalam setiap proses komunikasi.
Seorang Ahli komunikasi dari Amerika Serikat yang bernama Berlo yang terkenal dengan teorinya SMCR Berlo mengembangkan model komunikasi yang dinamis. Model yang dinamis dalam proses komunikasi mencakup unsur-unsur yang lebih dari sekedar bahan saja dalam rangka mentransmisikan pesan dari sumber ke penerima.Model Komunikasi SMCR Berlo terdiri dari komponen dasar :
S = Source artinya Sumber atau bahan. Sumber adalah orang atau bahan yang mengandung pesan.
M = Message artinya Pesan. Pesan adalah semua informasi yang akan disampaikan oleh Sumber kepada Penerima.
C = Channel artinya Saluran. Saluran adalah semua indra (Mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah) yang dapat digunakan oleh penerima di dalam menerima pesan dari Sumber.
R = Receiver artinya Penerima. Penerima adalah Orang yang menerima pesan dari Sumber.
Proses Komunikasi hanya akan terjadi apabila ada empat komponen dasar tersebut di atas. Secara deskriptif dapat dirumuskan terjadinya proses komunikasi sebagai berikut :
Apabila ada Sumber (S) membawa Pesan (M) disampaikan melalui Saluran (C) kepada Penerima (R). Deskripsi tersebut dapat diperjelas lagi : Proses Komunikasi akan terjadi apabila ada Seseorang menyampaikan Pesan melalui Saluran kepada Penerima.
Dengan demikian proses komunikasi dapat terjadi apabila empat komponen tersebut terdapat saling hubungan, saling berproses dalam mewujudkan komunikasi yang dikehendaki.
Teori dasar komunikasi inilah yang melandasi munculnya Media Komunikasi. Media Komunikasi menjadi dasar munculnya Media Belajar atau Media Pembelajaran. Karena pada dasarnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang terjadi antara Sumber dan Penerima atau antara Guru dengan Siswa.

Buku Rujukan :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti PPIPT. 1981 : Materi dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V Buku IIIC Teknologi Instruksional.

Rabu, 07 Januari 2009

PAHLAWAN EDUKASI



Inilah pahlawan-pahlawan edukasi yang sangat berjasa. Bapak dan Ibu Guruku SMP Negeri 1 Caruban Madiun Jawa Timur.
Aku menjadi murid SMP Negeri 1 Caruban tahun 1975 sampai dengan 1977.
Terima kasih dan Penghargaan yang setinggi-tinggi kami haturkan kepada Bapak dan Ibu Guru yang pernah mengajar di SMP Negeri 1 Caruban. Semoga Jasa-jasa Bapak Ibu Guru memperoleh balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Haryono Hadi Saputro

LIQUIT CRYSTAL DISPLAY / LCD

Liquit Crystal Display (LCD) saat ini banyak dipakai sebagai layar komputer maupun Note Book atau Laptop. Laptop yang dipadukan dengan proyektor dapat dijadikan media pembelajaran yang cukup menarik. Tampilan yang dihasilkan pada layar yang cukup lebar antara 2 x 2 meter, sangat cocok digunakan untuk kelompok besar atau kelas yang siswanya banyak. Perpaduan antara Laptop dengan LCD Proyektor dapat menyajikan pesan atau materi pembelajaran sesuai desain/rancangan yang telah disiapkan. Desain pesan dapat berwujud : Audio, Visual Diam, Visual Gerak, atau Audio Visual Gerak. Dengan tampilan penuh warna (Full Calour) sangat menarik minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Laptop dan LCD Proyektor dapat dipakai sebagai media pembelajaran untuk semua bidang studi sesuai dengan karakteristik materi masing-masing. Untuk membuat desain Powerpoint yang baik dibutuhkan kemampuan khusus, sehingga para guru perlu mempelajari cara mendesain pesan dengan baik agar tampilannya dapat menumbuhkan minat belajar siswa sehingga siswa dapat belajar dengan mudah.

Dengan tampilan audio visual gerak, LCD mempunyai banyak keunggulan dan kelebihan dibandingkan media pembelajaran yang lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli siswa dapat menyerap ilmu melalui indra penglihatannya sebanyak 83 %, melalui indra pendengarannya 11 % dan melalui indra yang lainnya 6 %. Berarti dengan menggunakan media audio visual gerak (LCD), siswa dapat menyerap ilmu sebanyak 94 % dari materi yang ditampilkan dengan perincian 83 % melalui indra penglihatannya dan 11 % melalui indra pendengarannya. Hal ini menunjukkan bahwa media audio visual gerak seperti LCD sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Kelemahannya harganya masih cukup mahal untuk ukuran sekolah di Indonesia. Sebuah Laptop yang paling sederhana kira-kira harganya berkisar antara 4 s/d 5 juta rupiah, sedangkan LCD Proyektor yang paling sederhana berkisar antara 5 s/d 6 juta rupiah. Bila keduanya dijumlahkan berkisar antara 9 s/d 11 juta rupiah untuk satu set media pembelajaran. Sedangkan layarnya sementara dapat menggunakan tembok putih atau papan tulis white board. Bila mau membeli layar ukuran 180 x 180 cm kira-kira harganya 500 ribu rupiah. Dengan keterbatasan dana yang dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan, perlu kiranya dibutuhkan partisipasi masyarakat melalui Komite Sekolah dalam pengadaan media pembelajaran yang sangat dibutuhkan ini.
Dengan penggunaan media pembelajaran LCD ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dan mutu pendidikan pada umumnya.
Mari kita dukung bersama.
Semoga bermanfaat. Amin

haryonohadisp.

Jumat, 02 Januari 2009

OPTIMIS di TAHUN 2009

Kita wajib bersyukur atas nikmat Allah swt. Kita masih diberi umur panjang dan kesehatan, sehingga kita masih dapat bertemu dengan Tahun baru 2009. Mari kita masuki era 2009 dengan penuh Optimisme. Mari kita selalu berdo'a dan berusaha untuk menjadi yang terbaik di tahun 2009 ini. Tahun 2009 kita jadikan momentum dan pijakan menuju kesuksesan dan kebahagiaan atas ridho Allah swt. Semoga kita tetap dalam lindungan Allah swt, tetap dalam keselamatan ksejahteraan kedamaian dan kebahagiaan. Amin amin ya Robbal 'alamin.

haryonohadisp.

ERA BARU 2009


Si Sulung sedang mejeng dengan senyumannya


Si Bungsu sedang berpose di area waduk pondok


Foto Keluarga saat merayakan taon baru 2009 di Waduk Pondok